- Get link
- Other Apps
- Get link
- Other Apps
“Prototype”. Baru tau atau pernah dengar? Yuk
kita kulik-kulik apa sih itu. Prototype? Prototype merupakan tahap akhir dari
perancangan yang merupakan versi konsep produk yang memungkinkan kita
menjelajahi ide-ide dan menunjukkan rencana fitur atau konsep desain
keseluruhan kepada pengguna sebelum ke tahapan pengembangan atau implementasi.
Disini tombol-tombol yang kita buat sudah bisa di klik loh. Setelah menyelesaikan tahap prototype ini,
kita bisa lanjut ke tahap implementasi. Nah, perancangan itu ada beberapa
tahapan, yaitu wireframe, storyboard, wireflow, mock up, dan prototype. Untuk
pengertian masing-masing istilah itu yang mungkin aja baru didengar. Silahkan
buka link ini https://www.indahrafiqa.com/2020/02/3-tahapan-pembuatan-aplikasi-yang-mudah.html
Bailik lagi bahas prototype ya. Pembuatan prototype
dilakukan sebelum proses desain sesungguhnya dimulai untuk mempermudah kita
dalam perancangan website ataupun aplikasi berbasis android. Prototyping
merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan
hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan
secara detail output apa saja yang dibutuhkan, serta pemrosesan dan data-data
apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan
efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan
manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara
pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara
keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan
pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan
mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Solusinya
adalah dengan cara melakukan simulasi perancangan, salah satunya dengan membuat
model (prototype). Langkah-langkah Prototyping, diantaranya :
1. Pengumpulan
kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama
mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua
kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun
prototyping
Membangun prototyping dengan membuat
perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya
dengan membuat input dan format output)
3. Evaluasi
protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah
prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan atau
belum. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika Belum sesuai, prototyping
direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan
sistem
Dalam tahap ini, prototyping yang sudah di
sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji
sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat
lunak yang siap pakai, harus dites dahulusebelum digunakan. Pengujian ini
dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan
lain-lain
6. Evaluasi
Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah
jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika
tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan
sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima
pelanggan, siap untuk digunakan .
Nah, itu dia 7 langkah pembuatan prototype.
Mudah kan? Jadi, kalau mau buat website ataupun aplikasi mobile, jangan lupa
belajar prototype dulu ya.
Comments
Post a Comment